Senin, 10 Oktober 2022
Beredar di media sosial postingan pesan berantai yang menyebut Tragedi Kanjuruhan disebabkan oleh komunis yang menguji coba gas beracun untuk membunuh rakyat Indonesia.
Disebutkan pula dalam unggahannya bahwa hal ini merupakan uji coba pembantaian mirip seperti nazi menggunakan gas beracun namun kali ini kelinci percobaannya melalui medan lapangan bola. Postingan itu juga disertai video dari stasiun tv Al Jazeera berdurasi dua menit 43 detk.
Benarkah hal tersebut?
CEK FAKTA : Dilansir dari Liputan6, tidak ditemukan informasi valid seperti yang diklaim dalam postingan. Tragedi Kanjuruhan sendiri terjadi pada 1 Oktober 2022 lalu usai laga Arema FC Vs Persebaya yang menewaskan lebih dari 100 orang.
Dari berbagai sumber, menyebutkan kronologi tragedi Kanjuran diantaranya adalah berawal dari pengamanan oleh pihak aparat yang mencegah para supporter yang membludak masuk kedalam lapangan. Lalu aparat menembakan gas air mata dan berujung kepanikan seluruh penonton yang ingin menghindar dari tembakan gas air mata dengan berebut untuk keluar melalui pintu keluar.
KESIMPULAN : Narasi yang menyebutkan bahwa Tragedi Kanjuruhan adalah ulah komunis yang menguji gas beracun untuk membunuh rakyat Indonesia adalah salah. Tidak ditemukan bukti valid yang melandasi isu tersebut.
Informasi ini masuk dalam kategori Fabricated Content.
RUJUKAN : https://bit.ly/3CmTJ9I, https://bit.ly/3Cnfkih, https://bit.ly/3T5YgUX